Friday, March 23, 2007

Visi 2030

2030, Indonesia Jadi Kekuatan Ekonomi Dunia
Kamis, 22 Maret 2007 13:59 WIB

KEKUATAN EKONOMI: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (kanan) berbincang dengan Wapres Jusuf Kalla, Chairul Tanjung, dan Anthony Salim usai peluncuran Visi Indonesia 2030, Kamis. Presiden menyatakan 2030 Indonesia jadi kekuatan ekonomi dunia.

Penulis: Kristantyo W Broto

JAKARTA--MIOL: Indonesia diyakini akan masuk dalam lima besar kekuatan ekonomi dunia pada 2030 mendatang. Pasalnya, selama rentang waktu 23 tahun ke depan, perekonomian Indonesia akan mengalami kemajuan pesat dibandingkan saat ini.

Demikian sambutan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono usai mendengarkan paparan tentang Kerangka Dasar Visi Indonesia 2030 oleh Ketua Umum Yayasan Indonesia Forum, Chairul Tanjung di Istana Negara, Jakarta, Kamis (22/3).

Peluncuran Visi Indonesia 2030 ini juga dihadiri Wakil Presiden M Jusuf Kalla, anggota Kabinet Indonesia Bersatu, pimpinan lembaga negara, pengusaha, direksi BUMN, dosen, analis pasar, dan pimpinan media massa. Diantaranya, CEO Indofood Anthony Salim, Managing Director HM Sampoerna Angky Camaro, Dirut BRI Sofyar Basir, Ketua Umum Kadin MS Hidayat, Presiden Komisaris Bosowa Group Aksa Mahmud, pengajar STF Driyakarya Mudji Sutrisno, dan Ketua BPK Anwar Nasution.

Keyakinan Presiden ini muncul karena ada sebuah telaah tentang masa depan, negara-negara yang akan berkembang menjadi negara maju adalah Brazil, India, dan China. Pada 2025, diprediksi Indonesia masuk sebagai tujuh negara maju terbesar bersama China, Amerika Serikat, Uni Eropa, India, Jepang, dan Brasil.

berita.aspid128036_files/128036.jpg

Namun, pada tahun 2030 urutan ini bergeser menjadi China, India, Amerika Serikat, Uni Eropa, Indonesia, Jepang, dan Brasil. Estimasi besar itu berdasarkan potensi ekonomi dari negara tersebut.

"Jangan malu bermimpi. Bangsa besar adalah bangsa yang mampu mewujudkan mimpinya," kata Presiden.

Hal tersebut bisa terwujud, kata Presiden apabila seluruh komponen bangsa bekerja keras mewujudkannya. Namun demikian untuk mencapai posisi terhormat itu, ada banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan. Mulai dari pengelolaan sumber daya alam, peningkatan kualitas SDM, dan pembenahan sosial.

Untuk melaksanakan pembenahan tersebut, beberapa prioritas harus dilaksanakan seluruh bangsa Indonesia mulai dari sekarang. Yaitu, mewujudkan masyarakat yang beradab dan berkualitas, adanya masyarakat demokratis berdasarkan hukum, mewujudkan keamanan, kesatuan dan kedamaian di dalam negeri dan pembangunan berkeadilan sebagai koreksi di masa lalu.

"Bangsa ini pasti akan menjadi miskin jika kita tidak punya visi pembangunan jangka panjang dan berjuang keras mewujudkannya," tandas Presiden.

Menyoal soal visi pembangunan, Presiden menambahkan pemerintah sesungguhnya sudah mempunyai UU 17/2007 tentang Rencana Pembangunan Nasional Jangka Panjang (RPJM) 2005-2025.

"Bukan membanding-bandingkan karena kita pasti punya kesamaan. Namun Indonesia Forum capaiannya cukup jelas," katanya.

Dalam presentasi Indonesia Forum, disebutkan bahwa Indonesia yang saat ini masuk negara berpendapatan menengah bawah (lower middle income) akan bertahan hingga 2015. Tapi pada tahun 2030, Chairul menjelaskan Indonesia akan masuk menjadi the big five dengan asumsi pertumbuhan ekonomi 7,62% per tahun, laju inflasi 4,95% dan pendapatan per kapita US$18 ribu/tahun.

Diprediksi sebanyak 30 perusahaan di Indonesia akan menjadi bagian dari 500 perusahaan besar di dunia (500 Fortune). (Wis/OL-06)

sumber:
http://www.media-indonesia.com/berita.asp?id=128036

0 Comments:

Post a Comment

<< Home